Profil Pendidikan Agama Islam

Latar belakang dibukanya program studi PAI adalah adanya kebutuhan masyarakat yang sangat mendesak terhadap mutu pendidikan Islam, perbaikan kondisi masyarakat dari gejala degradasi moral, dan tersedianya para pendidik muslim yang profesional. Dengan mendasarkan pada latar belakang tersebut, prodi ini menghendaki para lulusannya berkompeten dalam penguasaan landasan dan wawasan pendidikan, penguasaan substansi kajian pendidikan agama Islam dan pengembangan kepribadian serta keprofesionalan.  Secara lebih rinci, kompetensi lulusan program studi  pendidikan agama Islam dapat dikelompokkan dalam beberapa rumpun, yaitu:

  1. Penguasaan landasan pendidikan dan wawasan kebijakan pendidikan agama Islam di Indonesia sebagai titik tolak dalam mengembangkan kependidikan Islam;
  2. Penguasaan substansi kajian pendidikan agama Islam (Al-Qur’an Hadits, Fiqh, Akidah Akhlak dan SKI) yang menyangkut penguasaan tentang isi dan bahan ajar serta penguasaan cara pengembangan bahan ajar pendidikan agama Islam;
  3. Penguasaan pembelajaraan pendidikan agama Islam yang mendidik menyangkut kemampuan mengidentifikasi karakteristik peserta didik, penyusunan rancangan pembelajaran, penetapan strategi pembelajaran, melaksana-kan pembelajaran, perencanaan dan pelaksanaan evaluasi, perencanaan dan pelaksanaan penelitian, dan kemampuan mengelola laboratorium;
  4. Penguasaan ketrampilan membimbing dan menggerakkan kegiatan keagamaan Islam pada jalur pendidikan formal dan non-formal;
  5. Pengelolaan satuan pendidikan keagamaan Islam menyangkut kemampuan merencana-kan program pend idikan keagamaan Islam, mengorganisir komponen satuan pendidikan keagamaan Islam, melaksanakan program pendidikan keagamaan Islam, melakukan supervisi, monitoring dan evaluasi program pendidikan keagamaan Islam, serta mengembangkan inovasi-inovasi program dan bentuk penyelenggaraan pendidikan keagamaan Islam;
  6. Pengembangan kepribadian dan keprofesionalan yang menyangkut kemampuan menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja, baik bekerja secara mandiri maupun kemitraan, penguasaan sumber-sumber baru untuk pengembangan keahliannya, dan memiliki komitmen terhadap profesi dan tugas profesional.